BMH Sumut Karyakan 20 Santri Alumni Hidayatullah Nias untuk  Tugas Dakwah

Program ini sinergi BMH dengan Pengurus Pesantren Hidayatullah Pulau Nias.

pandudita.com MEDAN -- Laznas BMH  menghadirkan acara pasca pendidikan berupa ajang para santri adapun setelah lulus pendidikan menengah latihan berkarya malayari tugas dakwah. Hal itu antara lain dilaksanakan oleh BMH Perwakilan Sumatera Utara (Sumut).

“Alhamdulillah sebanyak 20 santri itu bertugas belajar dakwah ke berbagai daerah di Sumut. Di daerah tugas  mereka mengamalkan ilmunya. Di antara mereka ada pula adapun ditugaskan di  BMH Sumut dan Pos Dai Sumut. Harapannya mereka mempunyai skill adapun umat butuhkan,  di samping memandang realitas pengelolaan biaya umat agar lebih cantik dalam mengangkat martabat umat,” terang Kepala BMH Perwakilan Sumatera Utara, Lukman A  Muthalib  di sela kegiatan penugasan pekan lalu.

Program ini sinergi BMH dengan Pengurus Pesantren Hidayatullah Pulau Nias. Heri Kafri selaku ketua mengatakan ini ialah satu strategi krusial buat menjadikan kapasitas santri lanjut meningkat.

“Program sinergi ini kami rasa sangat strategis.  Karena,  santri menemukan ajang aktualisasi, sehingga secara berkala mereka becus lanjut tingkatkan kapasitas dirinya,” ujar Heri  seperti dikutip dalam rilis adapun diterima Republika.co.id, Jumat (24/6).

Pada praktiknya, kata dia,  seluruh santri itu kemudian akan mengemban terpercaya dan tanggung jawab, sejak dari menjadi dai anakmuda di desa-desa, termasuk memberikan layanan terbaik kepada umat adapun akan berdonasi malayari BMH.

“Para santri ini akan menjalankan tugas dakwah  di  beberapa bercak kedudukan seperti Tapanuli Tengah, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal, Batubara, Tapanuli Selatan. Tentunya pula di Nias secara keseluruhan maupun titik-titik sekeliling adapun membutuhkan,” paparnya.

Dalam seremoni pelepasan adapun pula dihadiri penanggung dan wali santri itu,  seluruh tampak bahagia.  “Mereka menjadi saksi penguatan dakwah pedalaman dan kepulauan di Masjid Ar-Rayyan, Gunungsitoli Idanoi tempat para santri selama ini menempa diri secara intelektual, emosional dan spiritual,” kata Lukman.