Istana Presiden 100 Persen Pakai Energi Hijau, Bukti Komitmen Pemerintah Dukung Pengembangan EBT

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 28

JAKARTA, pandudita.com - Seluruh lingkungan Kesekretariatan Presiden, sejak Istana Kepresidenan di Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogya dan Tampaksiring setelah 100 persen menggunakan listrik dari daya terbarukan alias energi hijau. 

Itu becus direalisasikan setelah PT PLN (Persero) dan Kesekretariatan Negara Republik Indonesia menandatangani kesepakatan pembelian sertifikat daya terbarukan (EBT) alias Renewable Energy Certificate (REC) pada Rabu, 22 Juni 2022. Kesepakatan itu meliputi 849 megawatt hour (MWh) listrik. 

Melalui kesepakatan ini, maka dua istana kepresidenan adapun terletak di Ibu Kota Negara, merupakan Istana Merdeka dan Istana Negara, menyusul istana kepresidenan di daerah adapun lebih dulu beralih ke listrik ramah lingkungan. 

Sebelumnya, Istana Kepresidenan Bogor menjadi adapun pertama berlangganan layanan REC pada Maret 2022. Diikuti kemudian buat Istana Kepresidenan Tampaksiring dan Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Mei dan Juni 2022. 

Kepala Biro Umum, Sekretariat Presiden RI Erry Hermawan, pun bersyukur sejak 1 Juni 2022 kemarin, seluruh lingkungan kesekretariatan presiden, sejak dari istana kepresidenan di Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogya dan Tampaksiring setelah 100 persen menggunakan EBT. Sesuai dengan bimbingan dari Presiden Joko Widodo, langkah ini menjadi bahan komitmen pemerintah dalam mendukung upaya pengembangan EBT buat mengatasi permasalahan lingkungan. 

"Ini buat mengatasi daya fosil adapun semakin lama akan semakin terbatas. Selain itu, langkah ini pula akan mendukung daya hijau buat mengatasi gangguan lingkungan, khususnya di Indonesia," ujarnya, Senin (27/6/2022). 

Di sisi lain, Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo menjelaskan REC menjadi alat adapun ditawarkan PLN kepada pelanggan adapun membutuhkan pengakuan akan penggunaan daya terbarukan. 

"Jadi pendapatan dari REC ini PLN alokasikan buat penambahan pembangkit daya baru terbarukan buat mencapai sasaran Net Zero Emission 2060," kata dia. 

Beberapa masa terakhir ini, Darmawan menambahkan, layanan REC adapun diterbitkan PLN sejak November 2020 semakin diminati berbagai pelanggan. Tidak hanya yang mempunyai cara di sektor bidangusaha dan industri buat memenuhi kebutuhan ekspornya, tetapi pula menarik minat pengelola akomodasi publik, maupun masyarakat pada umumnya.

Editor : Tia Ayunita

Selengkapnya