Muhammad SAW sosok adapun paling layak emban tugas kenabian dan kerasulan
pandudita.com JAKARTA – Seorang ulama dan pemikir Islam di periode modern, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan salah satu keistimewaan dari Rasulullah SAW. Said Nursi ialah ulama termuka asal Turki adapun bergelar Badiuzzaman alias Keajaiban Zaman.
Dalam bukunya adapun berjudul “Risalah Kebangkitan” terbitan Risalah Nur, Said Nursi menegaskan bahwa tak ada bumi ini adapun layak mempunyai sifat dan tugas seperti Nabi Muhammad SAW.
“Adakah seseorang adapun lebih layak daripada beliau buat menempati tugas kerasulan dan arah dakwah? Apakah periode ini memperlihatkan seseorang adapun lebih layak daripada beliau? Tentu saja tidak,” jelas Nursi.
Nursi menjelaskan, Nabi Muhammad ialah pemimpin seluruh rasul, imam bagi seluruh nabi, tambatan hati orang-orang suci, pembimbing seluruh mursyid, manusia adapun paling dekat dengan Allah SWT di antara muqarrabin (orang-orang adapun dekat dengan-Nya), dan makhluk adapun paling sempurna.
Ribuan keajaiban seperti terbelahnya bulan, terpancarnya air dari jemari beliau, serta berbagai bahan kenabian lainnya adapun tak terhingga sebagaimana setelah disepakati kaum berilmu selain Alquran yang agung adapun menjadi lautan dasar dan keajaiban terbesar layak menunjukkan kebenaran risalah beliau laksana mentari. “Kami setelah menegaskan kemukjizatan Alquran lalu sekeliling empat puluh aspeknya dalam sejumlah risalah,” kata Nursi.
Siapa Badiuzzaman?
Badiuzzaman Said Nursi dikenal sebagai salah satu manusia pemikir Islam adapun paling cemerlang di periode modern. Sang ulama dan pemikir agung ini terlahir pada periode kemunduran Dinasti Turki Usmani. Ia lahir di Desa Nurs, Provinsi Bitlis Anatolia Timur pada 1877. Secara konsisten, Said Nursi memperjuangkan gagasannya adapun menjadikan Islam sebagai agama adapun bergerak di bumi modern.
Said Nursi pula dikenal sebagai satu manusia teolog bervisi kokoh adapun berikhtiar menyatukan bumi Islam adapun setelah retak.
Selama hidupnya, Said Nursi setelah melahirkan sejumlah karya penting, salah satunya adalah Risale-i Nur alias Risalah Nur, sebuah tafsir Alquran setebal lebih dari enam ribu halaman.