Mengenal Wabah PMK dan Tata Laksana Penyembelihan Hewan Kurban, Simak Penjelasan Ahli

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 63

BANDUNG, pandudita.com - Dalam beberapa pekan ke depan, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Pada hari raya tersebut, buat mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan, umat Islam disunnahkan buat melakukan ibadah persembahan malayari penyembelihan hewan adapun pada umumnya kambing, domba, alias sapi. 

Akan tetapi, pada masa adapun relatif beriringan, tengah mewabah penyakit perkataan dan kuku (PMK) adapun menyerang hewan ruminansia. 

Hewan Ruminansia sendiri artinya ialah hewan-hewan pemakan belukar adapun mengunyah makanannya dua kali, adalah awalnya dengan menelan bahan mentah, lampau mengeluarkan makanan adapun setelah separuh dicerna dari perutnya dan kemudian mengunyahnya lagi.

drh Afrida Aizzatun Istiqomah menyebutkan, kambing, domba dan sapi termasuk dalam kategori hewan ruminansia, sehingga dengan adanya pandemi penyakit PMK, tentunya hewan-hewan setelah dikatakan selesai sangat rentan terkena penyakit PMK. 

PMK adapun masa ini banyak menjangkiti hewan kurban disebabkan buat virus. Masa inkubasi penyakit ini dalam rentang 2-14 hari dan penyakit ini sangat sigap menular dari satu hewan ke hewan lain.

"Penularannya sendiri pada umumnya bisa malayari kontak langsung maupun tak langsung dengan hewan adapun sakit via droplet alias leleran hidung dikarnakan terbawa buat manusia sebagai vektor (pembawa/penular penyakit) hidup via sepatu, tangan, alias pakaian adapun terkontaminasi, becus pula malayari residu makanan/sampah adapun terkontaminasi, alias via kontak tak langsung adapun enggak vektor hidup seperti ikut terbawa sarana transportasi alias peralatan-peralatan," kata Afrida dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022). 

Dia menjelaskan, penyakit perkataan dan kuku adapun menyerang hewan persembahan akan memunculkan tanda-tanda klinis adapun bisa dilihat pada hewan tersebut. 

Misalnya pada sapi, bisa menongol gejala demam dan menggigil, sapinya tak ambisi makan dan kerap berbaring, air liur adapun keluar berlebihan, pembuatan susu becus menurut drastis pada sapi perah, becus menyebabkan berat badan sapi berkurang, terdapat terluka pada kuku sehingga kukunya bisa terlepas, dan adanya lepuhan padakawasan perkataan (baik luar maupun dalam seperti lidah dan gusi), hidung, puting, dan kuku kaki. 

"Lepuhan adapun terjadi pada sela kuku kaki bisa menyebabkan kepincangan pada hewan. Adapun pada sapi adapun tetap muda, tak kurang penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Tidak jauh berbeda dengan sapi, pada kambing dan domba, lepuhan bisa terjadi pada sekitaran mulut-gigi, tetapi becus selesai kurang terlihat pada bagian kaki, air liur adapun keluar berlebihan, dan bisa pula menyebabkan kematian pada kambing alias domba muda," tuturnya. 

Lebih lanjut, alumni Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) itu mengatakan, adanya pandemi PMK pada hewan persembahan setidaknya memunculkan tiga pertanyaan krusial dari masyarakat luas. 

Pertama, apakah PMK pada hewan persembahan bisa menular ke manusia? Kedua, apakah hewan persembahan adapun terjangkit PMK kondusif buat dikonsumsi. 

Selengkapnya