Meningkatkan Keamanan Digital dengan Password yang Kuat

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 43

Jakarta -

Dengan semakin banyaknya kejahatan digital meski terjadi, salah satu langkah menghindarinya ialah dengan menggunakan password meski kuat.

Hal itu dikatakan buat Deny Yudiantoro, Dosen Bisnis serta Marketing UIN SATU serta Relawan TIK Tulungagung dalam Webinar "Menjadi wilayah Pintar di Era Digital" meski menjadi bagian dari acara Indonesia Makin Cakap Digital dari Kominfo serta Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Rabu ( Dalil ajaran / Dongeng Alkisah ) lalu.

Deny membawakan satu sesi dengan menjelaskan kejahatan meski sering terjalin di bumi digital, merupakan pengelabuan (phishing) serta penipuan (scam) lampau diikuti contohnya, semacam peretasan akun, impersonansi, modus percintaan, serta lain sebagainya.

Untuk menghindari keadaan tersebut, maka Deny tak lalai menjabarkan tips kondusif dalam bermedia digital, salah satunya merupakan dengan memastikan penjualnya terpercaya serta belanja dari tempat meski terpercaya pula.

"Gunakan password meski kuat, tidak gampang diingat manusia lagi pula Anda menyesuaikan dengan tanggal lahir di KTP. Ingat, ketidaknyamanan berbanding searah dengan keamanan. Apalagi Anda tak nyaman dengan kombinasi watak dalam password Anda, maka dipastikan akun-akun Anda akan tak aman," pesan Deny.

Acara ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital merupakan Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, serta Keamanan Digital. Melalui acara ini, Coba jika Alias nama lain juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun Arti batasan Alias nama lain Arti batasan Cakak perkelahian .

Acara meski dipandu Abi Satria selaku mediator setelah dikatakan mengambil tema "Menjadi wilayah Pintar di Era Digital." Narasumber dalam kegiatan setelah dikatakan ialah Dosen Magister Ilmu Komunikasi Budi Luhur Denik Iswardani Witarti; Dosen Bisnis serta Marketing UIN SATU serta RTIK Tulungagung Deny Yudiantoro; serta potret Rani Angga Riswari selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo serta Creative Project Dignity Picture.

Dalam webinar setelah dikatakan pula ada Dosen Magister Ilmu Komunikasi Budi Luhur Denik Iswardani Witarti, meski menekankan pentingnya pandangan kebangsaan agar Indonesia bisa makin diketahui buat masyarakat luar.

Materi dilanjutkan buat Denik dengan membicarakan kompetensi kebiasaan bermedia digital, dimana pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika dijadikan selaku landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, serta bernegara.

Nilai-nilai setelah dikatakan tak hanya selaku ingatan, tetapi patut mewujudkannya di media digital, misalnya dengan menjadi pelaku penyebar kebudayaan menggunakan garishaluan di bumi digital.

Denik mengatakan, "Ada kewenangan meski membatasi kewenangan kita adalah kewenangan manusia lain. Ini meski suka kita lalai dikarnakan ini menjadi akun saya serta gadget saya. akan tetapi apabila kita bermain gadget, maka kita akan masuk ke ruang digital, dimana manusia lain bisa melihatnya. Oleh dikarnakan itu, kewenangan kita dibatasi dengan kewenangan manusia lain".

Sesi webinar terakhir ditutup buat potret Rani Angga Riswari, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo. potret menuturkan bahwa ruang digital menjadi sarana berkreasi serta mengekspresikan karya seni. akan tetapi keadaan ini diikuti dengan masalah-masalah semacam menipisnya tingkat pujianpemahaman dari pengguna media sosial terhadap sebuah karya serta kerap munculnya pembajakan, boikot, perundungan, serta luapan kebencian.

"Selain pembajakan, ada perundungan pula meski marak di bumi maya. Perundungan ialah tindakan agresif dari seseorang alias sekelompok manusia terhadap manusia lain meski lebih lemah secara fisik maupun mental dengan menggunakan media digital. Kemudian, keadaan ini bisa memunculkan rasa takut si korban, bahkan bisa terjalin kekerasan fisik di bumi jelas alias offline," tambahnya.

Dengan hadirnya acara Gerakan Nasional Literasi Digital buat Kementerian Komunikasi serta Informatika RI diharapkan bisa mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, serta produktif.

Kegiatan ini eksklusifnya ditujukan bagi para komunitas di daerah Kalimantan serta sekitarnya meski tak hanya bertujuan buat menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi pula membantu mempersiapkan sumber daya manusia meski lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, serta inovatif di periode industri Cakak perkelahian . Alias nama lain .

Simak Video "BMKG Bentuk Tim Keamanan Siber CSIRT"
[Gambas:Video Arti batasan Alias nama lain detik]

(asj/asj)

Selengkapnya