Pesan Buya Hamka soal Penyakit Kerja Kantor

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 36

Yang paling utama di antara semuanya ialah melakukan tugas dengan insaf dan sadar.

pandudita.com JAKARTA -- Abdul Malik Karim Amrullah alias adapun dikenal sebagai Buya Hamka, mengingatkan soal penyakit "kerja kantor" dalam karyanya berjudul Tasawuf Modern. Menurutnya penyakit ini tetap ada setelah Indonesia merdeka.

"Setelah tanah air merdeka, penyakit 'kerja kantor' tetap terdapat. Pemuda berduyun pergi belajar, agar gampang bekerja makan gaji. Padahal dalam Negara Merdeka, setiap manusia patut mengisi setiap lapangan. Tidak hanya semata selesai buruh," kata ulama asal tanah Minang itu dalam Tasawuf Modern.

Buya Hamka menyampaikan, banyak manusia adapun tak sadar bahwa segala mata pencaharian itu saling bergantung satu sama lain. Dia mengingatkan, bahwa petani, tukang bangunan, tukang sapu jalan, tukang penggal rumput, penjual cabe, dan tipe pekerjaan lain itu saling bersandar dan saling membutuhkan satu sama lain.

"Tak ada tuan tanah kalau tak ada kuli. Tak ada mahaguru kalau tak ada mahasiswa. Yang satu tak lebih mulia daripada adapun lain. Kadang-kadang hati satu manusia tukang sapu rute lebih kondusif dari hati satu manusia raja," terang Buya Hamka.

Justru menurut Buya Hamka yang akan sukses ialah manusia adapun bekerja menurut kecenderungan jiwanya. Berdasarkan bentuk adapun setelah dituangkan Tuhan ke dalam jiwanya sejak dia dilahirkan.

Buya Hamka pula menekankan, adapun paling utama di antara semuanya ialah melakukan tugas dengan insaf dan sadar. Mengutip pendapat Aristoteles, Buya Hamka menyampaikan bahwa "Mengerjakan apa adapun anda sukai tidaklah penting. Yang krusial ialah menyukai apa adapun anda kerjakan."

Selengkapnya