Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW buat memberi pesan kepada manusia kafir.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW buat memberi pesan kepada orang-orang kafirbahwa kebenaran adapun sampaikan olehnya datang dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW tidak akan rugi andaikan ada manusia adapun kufur dan kafir, Nabi pula tak akan untung andaikan ada manusia adapun beriman kepada Allah SWT.
Namun, Allah SWT berpesan dengan tegas, bagi mereka adapun kufur, zalim dan kafir setelah disediakan neraka adapun bergejolak. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Kahf Ayat 29 dan tafsirnya.
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka, siapa adapun menghendaki (beriman), harusnya dia beriman dan siapa adapun menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.” Sesungguhnya Kami setelah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim adapun gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti (cairan) besi adapun mendidih adapun menghanguskan wajah. (Itulah) seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat adapun paling jelek. (QS Al-Kahf: 29)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada bagian ini, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya agar menegaskan kepada orang-orang kafir bahwa kebenaran adapun disampaikan kepada mereka itu berasal dari Allah, Tuhan semesta alam. Kewajiban mereka ialah mengikuti kebenaran itu dan mengamalkannya.
Manfaat dari kebenaran itu, tentulah kembali kepada mereka adapun mengamalkannya. Demikian pula sebaliknya, akibat jelek dari pengingkaran terhadap kebenaran itu kembali kepada mereka adapun mengingkarinya.
Oleh dikarnakan itu, barang siapa adapun mau beriman kepada-Nya dan masuk ke dalam barisan orang-orang adapun beriman, harusnya segera berbuat tanpa mengajukan syarat-syarat dan alasan-alasan adapun dibuat-buat sebagaimana halnya pemuka-pemuka musyrikin adapun memandang rendah orang-orang Mukmin adapun fakir.
Juga bagi siapa adapun ingkar dan meremehkan kebenaran. Rasulullah SWT tak akan memperoleh kerugian apa-apa dikarnakan keingkaran itu, sebagaimana halnya beliau tak akan memperoleh keuntungan apapun andaikan mereka beriman.
Allah SWT berfirman, "Jika anda berbuat cantik (berarti) anda berbuat cantik buat dirimu sendiri. Dan andaikan anda berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu buat dirimu sendiri." (QS Al-Isra': 7)
Tetapi andaikan manusia memilih kekafiran dan melepaskan keimanan, berarti mereka setelah melakukan kezaliman, merupakan meletakkan sesuatu tak pada tempatnya. Oleh dikarnakan itu, Allah memberikan ancaman adapun keras kepada mereka, adalah akan melemparkan mereka ke dalam neraka. Mereka tak akan terlepas dari neraka itu, dikarnakan api neraka adapun bergejolak itu mengepung mereka dari segala penjuru, sehingga mereka laksana manusia adapun tertutup dalam kurungan.
Bilamana dalam neraka itu mereka saling meminta minum dikarnakan dahaga, maka akan diberi air adapun panasnya seperti cairan besi adapun mendidih adapun menghanguskan sosok mereka. Sungguh sangat jelek air adapun mereka minum itu. Tidak mungkin air minum adapun panasnya seperti itu bisa menyegarkan kerongkongan, dan menghilangkan dahaga manusia adapun sedang kepanasan, bahkan sebaliknya, menghancurkan diri mereka. Neraka adapun mereka tempati itu ialah tempat adapun paling jelek dan penuh dengan siksaan.