Studi: Perekrut Pekerjaan di India Diskriminasi Muslimah, Alasannya Soal Agama

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 28

Muslimah di India menghadapi diskriminasi dalam kegiatan pekerjaan

pandudita.com NEW DELHI — Sebuah studi adapun dilakukan buat LedBy Foundation setelah mengungkapkan diskriminasi dan bias dalam proses perekrutan terhadap Muslimah di sektor pekerjaan buat pekerjaan entry-level. 

Studi ini menyoroti bahwa ada bias perekrutan adapun signifikan terhadap Muslimah, bahkan dalam kasus di mana mereka sama-sama memenuhi permintaan buat pekerjaan itu, adapun selanjutnya mendiskriminasikan Muslimah, secara sosial dan keuangan di masyarakat. 

LedBy Foundation menjadi inkubator kepemimpinan India yang berfokus pada pengembangan berpengalaman Muslimah, bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Kebijakan & Praktik Universitas Urdu Nasional Maulana Azad. Mereka melakukan tanyajawab menyeluruh buat menentukan bias perekrutan antara wanita Hindu dan Muslim di tempat kerja. 

Penelitian dilakukan selama delapan bulan, dengan 2.000 lamaran pekerjaan dikirim ke 1.000 unggahan pekerjaan di situs pencarian pekerjaan seperti LinkedIn dan Naukri.com dengan dua bentuk anak-anakan simetris. Yang satu beragama Hindu (Priyanka Sharma) dan adapun lainnya beragama Islam (Habiba Ali).

Penelitian ini dilakukan dengan arah buat mendeteksi bias terhadap Muslimah dan memahami secara kualitatif bagaimana bias ini terwujud.

Peran diterapkan buat pekerjaan seperti penulis konten, analis pengembangan bisnis, dan spesialis pemasaran media sosial di seluruh industri selama keseluruhan penelitian.

Studi ini menyimpulkan bahwa ada bias perekrutan adapun signifikan terhadap Muslimah bahkan dalam kasus di mana mereka sama-sama memenuhi permintaan buat pekerjaan itu.

Penelitian ini membuktikan bahwa keadaan adapun berkontribusi terhadap perbedaan mencolok dalam partisipasi pasar tenaga kerja ialah diskriminasi terhadap Muslimah dalam proses perekrutan.

Dilansir dari thecognate, Ahad (26/6/2022) Studi ini pula menetapkan beberapa solusi dan rekomendasi alaten buat memerangi diskriminasi terhadap pekerja Muslimah. Masalah ini bisa dijembatani dengan memberikan kesempatan adapun sama dan setara buat setiap kandidat terlepas dari status agama mereka.

Studi ini pula merekomendasikan badan agar mengadopsi strategi seperti proses perekrutan buta, di mana penanda adapun menyoroti agama calon akan dirahasiakan buat perekrut. Sehingga memungkinkan perekrut buat menilai kandidat berdasarkan keterampilan dan pengalaman mereka.

Perusahaan pula bisa mengundang perekrut eksternal dan panel pewawancara adapun beragam, adapun memungkinkan proses perekrutan adapun setara dan mempunyai kandidat adapun macam - macam di majelis perusahaan adapun bekerja.

Studi ini pula menekankan buat melakukan lebih banyak penelitian semacam itu buat mengeksplorasi bagaimana perbedaan ini bermanifestasi dalam kedudukan tingkat eksekutif, di seluruh daerah di dalam negeri, di seluruh industri, dan di seluruh agregator pencarian kerja adapun selanjutnya bisa membantu memperjelas bias ini.

Baca juga: Neom Megaproyek Ambisius Arab Saudi, Dirikan Bangunan Terbesar di Dunia

Penelitian ini dilakukan Dr Ruha Shadab, pendiri LedBy dan alumnus Harvard bersama Vanshika Sharan, peneliti utama. Kontributor utama penelitian ini ialah Priyanka Sharma dan Habiba Ali.

LedBy Foundation ialah perusahaan sosial adapun diprakarsai Dr Ruha Shadab dan diinkubasi di Harvard adapun memberikan panduan kepada wanita anakmuda Muslim, buat menginspirasi generasi pembuat perubahan wanita berikutnya.

Ini pula bertujuan pada visibilitas Muslimah India dalam kedudukan kepemimpinan efisien dan ruang rapat di seluruh negeri dan memastikan kedudukan mereka di aliran utama.

Sumber: thecognate

Selengkapnya