Trader Kripto, Peter Brandt: Bitcoin Lebih Mirip Aset Spekulasi daripada Investasi

Sedang Trending 8 bulan yang lalu 41

Peter Brandt, trader kripto veteran adapun meramalkan kejatuhan pasar kripto di tahun 2018, setelah memandang Bitcoin (BTC) lebih mendekati aset spekulatif daripada investasi.

Memang, masa ini tetap banyak pertentangan antara dua pihak, adapun menilai BTC sebagai aset investasi, bahkan lindung nilai, terhadap inflasi dan pihak adapun menganggapnya hanya sebagai aset spekulatif.

Secara historis, umur BTC tetap terbilang singkat buat menjadi aset lindung angka dikarnakan belum pernah menghadapi kondisi ekstrim, kenaikan etnik kembang tinggi, seperti masa ini.

Tentu saja, bagaimana BTC menyikapi kondisi setelah dikatakan akan dibuktikan dalam beberapa masa ke depan. Membuktikan pihak mana adapun mendekati kata “tepat” dalam mendeskripsikan aset kripto utama ini.

Trader Bitcoin Peter Brandt Menganggap Bitcoin Murni Sebagai Permainan Spekulatif

Peter Brandt, adapun pula mempunyai lebih dari separuh juta pengikut di Twitter, mengatakan bahwa alih-alih sebagai aset investasi, Bitcoin ialah asli permainan spekulatif.

Hal setelah dikatakan ia simpulkan memandang sejumlah crash harga BTC adapun terjadi dalam 12 tahun terakhir.

Selain itu, trader kripto setelah dikatakan pula tak menganggap Bitcoin sebagai aset lindung angka terhadap inflasi. Namun, ia meyakini bahwa BTC mempunyai kemungkinan besar buat memberi keuntungan besar dalam jangka panjang.

Pasokan BTC adapun terbatas, keamanan adapun tinggi, transparansi, tingkat penerimaan dan kemampuan transfer aset ialah keadaan adapun membikin ia menyimpulkan kemungkinan tersebut.

Tidak hanya itu, Brandt pula menilai masa ini karakteristik adapun ditawarkan buat BTC tak tertandingi, tetapi kelak kedudukan setelah dikatakan akan direbut.

“Tidak ada adapun lebih cantik dari BTC buat karakteristik adapun dimilikinya. Tetapi apakah kita benar-benar mau berasumsi bahwa tak ada adapun serupa alias lebih cantik adapun akan pernah ditemukan? Apakah BTC ialah puncak kejeniusan manusia?,” ungkap Brandt.

Di sisi lain, malayari sebuah jajak pendapat di Twitter, Brandt mengungkapkan bahwa dari 9.247 responden, 53,5 persen dari mereka percaya bahwa angka BTC belum mencapai bercak terbawah, alias bottom.

Quick poll — cermat until 18:30 Eastern

Has Bitcoin $BTC bottomed

— Peter Brandt (@PeterLBrandt) June 23, 2022

Mereka memandang bahwa penurunan tetap akan lanjut berlanjut, sehingga pergerakan ke bawah level US$20.000 mungkin tetap menjadi kekhawatiran tersendiri, merujuk pada kondisi perniagaan mendunia masa ini. [st]

Selengkapnya